SALAM BADINGSANAKAN

WE ARE BROTHER & SISTER

Kamis, 27 Oktober 2011

Bila Kuingat (episode kuliah)


Kelasku disebut A Regular ’07 class. Awalnya sempat bingung kuliah di Pahlawan atau di GK, karena kampus b.inggris di Pahlawan, kk tingkat pun kuliah disana namun dengar2 bahwa angkatan ’07 kuliah di GK, padahal aku sudah dapat kos di pahlawan. Akhirnya mencoba menelfon ka.prody pa Yatman, ternyata angkatanku kuliah di GK, batal deh ngkos di Pahlawan, Alhamdulillah uang kosnya bisa dikembalikan, dan Alhamdulillah masih dapat kos di pramuka, ini berkat bantuan mba2 yang aku kenal via sms aja, aku sudah mencoba menghubungi mereka semenjak aku masih di Banjarmasin. “kepada mb Ida thanks berat ya sist”. Dari mb Ida aku juga kenal dg mb Mona, beliau kk tingkatku di b.inggris, “thanks juga sudah bantuin nyari kos”. Serta mba-mba yang lain.

Hari awal masuk kuliah aku hanya dikos karena aku tak tahu pada hari itu sudah aktif kuliah, yang aku tahu hari itu ospek jurusan. Dan akupun tak ingin untuk hadir pada ospek (namanya PRA2K, lupa singkatannya apaan) karena aku tak suka beberapa kegiatan didalam ospek, seperti ada saja sesi marah-marah, keakraban (bila ada unsure ikhtilat), dll. Berarti pada hari itu ada jadwal kuliah dan ospek, agenda yang tabrakan. Teman2 sekelaspun sebagian ada yang kuliah dan sebagian lagi ikut ospek.

Teman pertama dikelas
Pada hari kedua kuliah barulah aku kekampus GK, cuaca masih segar karena masih pagi, jam 7 pagi aku berangkat bersama mb Syuk (temanku dari kelas B). kemudian di GK aku berkenalan dengan beberapa maba, saat itu teman ngobrolku adalah Tiara. Ada lagi yang lain yaitu Farida & Ayunda, namun mereka asik sekali bercerita pengalaman ospek mereka, aku hanya diam saja karena ga punya cerita apa2 (serasa mereka hanya hidup berdua saja, seperti tak ada aku disitu, merasa ga dianggap, hiks, hehe). Yah untung saja ada Tiara disitu. Belakangan aku ketahui hari pertama kuliah makul speaking dg dosen ms Ana.

With my classmates (A Reg '07)
Pencarian Kating
Di hari kedua itu akhirnya kami memasuki kelas (wah lupa ruang berapa nama kelasnya), kemudian masuk pa Yatman. Dipanggillah nama pertama dalam daftar hadir, Dias Arminius (dulu waktu maba aku melihat Dias seperti artis, Dias dilarang keras untuk gede rasa ya, he). Pa Yatman memerintahkan Dias untuk mengkoordinir kami-kami dalam memilih kating. Kemudian pa Yatman keluar, mungkin mau masuk dikelas lain. Tak berapa lama Putra maju kedepan kelas juga membantu Dias mengkoordinir. Kesan pertama melihat Putra seperti cacing kepanasan, jalan sana jalan sini, heboh sendiri pokoknya, kalau mau digambarkan Putra itu lebih heboh dari pada John Pantau. Singkat cerita kating kami adalah Yazid. Saat istirahat didepan kelas aku berdiri bersampingan dengan Fifid, beh ni anak tinggi banget manis lagi, waktu itu Fifid belum pake rok dia masih masih pake celana, kakinya panjang banget, heheh. Kemudian, dulu aku mengira bahwa Muna, Iras & Ni’mah adalah satu orang, soalnya aku liat waktu itu perawakan mereka sama. Namun sempat bingung juga kadang koq pendiam, kadang kayak ayam disembelih, hahaha jelas saja tiga orang dianggap satu, Ni’mah n Muna yang pendiam sedangkan Iras sejenis Putra, hahaha sorry.

Perpustakaan dan Jeda Kuliah
Masih maba berarti punya kartu perpus. Ada tugas kelompok PIP. Kami-kami rajin cari reference ke perpus. Yah masih awal-awal kuliah sering keperpus. Setelah ditahun kedua kartu perpus tak diperpanjang. Mungkin nanti saat masa-masa skripsi akan membuat kartu perpus Unmul dan kartu perpusda. Biasanya pada saat jeda kuliah kami habiskan dikampus saja, gerombolan aku, Fifid, Iras, Muna, Putra, Yazid, Roni, Ayunda, entah siapa lagi lupa aku, kalau bukan ke open resto kami ke Jogging track dibelakang gedung IKA atau dibelakang radio Metro.  Kalau semester-semester atas ini biasanya ngumpul dengan Muna, Iras, Widya, Marina, Wiwi, Ni’mah, Fifid, Putri, Evi, Wina, Nova, Lia, Nada, Cinta, n Yenny, wah hampir sekelasan tuh.

Kasus Ujian
Bila kuingat…… pernah terjadi kasus saat ujian semester lupa semester berapa yang jelas masih awal-awal, waktu itu Putra & Widya akhirnya dibawa ke ruang akademik. Kejadiannya karena pada jam ujian kami belum mendapatkan soal ujian, kami berjam-jam menunggu. Akhirnya Widya berkata bahwa kami sudah bayar koq ujian belum juga dimulai (mungkin kurang lebih seperti itu) akhirnya pa Bahzar n pa Hasby marah. Namun  Alhamdulillah setelah terjadi pembicaraan diruang akademik semuanya clear.  Kepada Widya en Putra, salut buat kalian, kalian hebat, kalian pemberani, kalian pahlawan, Hidup Mahasiswa (hehehe apa-apaan ini)

Kasus Ga ada handout
Bila kuingat…….Yazid pernah menawarkan untuk ganti kating baru, namun kami tak pernah mau. Entah mengapa kami tak pernah mau ganti kating, padahal banyak sih yang buat kami kecewa dengan dia, karena ketidakbertanggungjawaban dia. Namun kami punya banyak teman-teman yang perduli dengan urusan kelas seperti Widya, Putri, Tiara, Marina dan Evi, thanks berat ya kawan-kawan. Ada sebuah kasus yang bikin aku tak habis fikir kok bisa gitu lho. Ceritanya kalau tidak salah semester 5 atau 6 aku lupa tepatnya kapan. Sebelumnya aku ingin deskripsikan posisi duduk kami dulu, entah mengapa kami punya pola posisi duduk yang tetap sejak awak masuk kuliah (namun sesekali bisa berubah). Biasanya yang duduk dideretan depan, kedua, dan ketiga adalah perempuan dan laki-lakinya paling belakang pojok kiri. Bisa dibilang dalam kelas posisi duduk kami jarang tercampur baur (ini salah satu yang aku suka). Oke lanjut ceritanya, waktu itu kuliah Research 2 dengan mrs. Surya, beliau menginstrukskan kami untuk membuka handout, kami pun saling pandang karena kami tak punya. Kami bingung, mrs. Surya pun bingung. Beliau berusaha keras untuk mengingat. Seingat beliau sudah meminta kating untuk memberitahu kami agar sebelum perkuliahan harus sudah memiliki hand out. Sang kating pun diam tak ada berbicara apa-apa.  

Kami-kami sih mengira mungkin mrs. Surya yang kelupaan. Dan saat kami berbalik melihat kebelakang, teman-teman yang laki-laki semua pada punya handout, tinggallah kami kebingungan dengan kejadian ini, kok bisa?? Mrs. Surya juga heran, apa yang terjadi dengan kelas ini, seperti ada perang dingin aja. Pada saat itu kami-kami marah pada kating, namun bila kasus ini diceriakan kami tertawa saja karena lucu.

Dari ngerapp sampai cari-cari pertanyaan
Bila kuingat….. pertama kali kelas presentasi adalah saat makul PIP, kami tertawa bila melihat Verdy presentasi karena gaya dia seperti penyanyi Rapp saja. Pada saat itu kelompok Verdy cs presentasi sambil berdiri. Bila tidak diingatkan untuk mundur mungkin dia akan sampai pada kursi terdepan karena saat presentasi dia sambil maju mungkin bisa sampai lima langkah. Ditambah lagi tangannya yang tak pernah diam, seperti penyanyi Rapp yang menggoyang-goyangkan tangannya. Yang menjadi tontonan menarik saat itu adalah pada sesi Tanya jawab, Yazid dapat kesempatan bertanya, ya diskusi berjalan cukup lama di kelompok ini, karena  tipe pertanyaan Yazid yang lumayan cerdas (hehe) sampai2 kadang membuat yang mendenganr tak mengerti inti dari pertanyaan dia. Yang jelas kami-kami berharap dia tak bertanya pada kelompok kami. Namun sangat berharap dia berbicara bila pada mata kuliah yang dosennya sering meminta pendapat kami.

Kelas English Drama
Kelas ini tidak terlalu banyak teori, karena lebih kepada praktek. Jadi datang kuliah hanya menyaksikan performance teman2. Kelompok Verdy cs (Harap, Mbelo, Dias, Riza, n Ayunda) beracting tentang pengemis yang bermimpi kaya, kemudian ada tembak-tembakannya juga. Kalau kelompok Tiara cs aku tak hadir waktu itu jadi tak tahu cerita. Kemudian kelompok Ana cs tentang dongeng ada anak baik yang diculik nenek sihir kali, sedikit lupa juga. Terus kelompok Yazid cs (Wiwid, Roni, Putri) kartun n komik banget, tentang mata 1 mata 2 mata 3, kakak 1, kakak 2 kakak 3, terus ada hewan piaraan yang diperanin oleh boneka juga. Nah kalau kelompoknya Widya cs (Wiwi, Ni’mah, Marina, Ifit, Fifid) bercerita tentang yuyu kangkang, property mereka banyak juga, mulai dari pake kebaya, sarung en penampi beras, tradisional banget deh. Yang bikin ngakak lagi yuyu kangkang yang diperanin ifit pake kepala kotak kerdus, terus Ni’mah yang jadi emak pas banget deh, heheh. Nah kalau tim dramaku (Muna, Lia, Nada, Cinta, Yenny, Evi), bercerita tentang sebuah sekolah mewah yang didalamnya ada siswa yang tersiksa kemudian meninggal. Property kami disimpan diluar jadi saat Yenny meninggal, diluar dia mengganti kostum menjadi hantu, kemudian aku yang make up-in dia, dengan bedak tebal dan darah disekitar mulut dengan menggunakan lipstick, tak sengaja aku mematahkan lipstick itu, hehe maaf ya teman. Tak ketinggalan adik2 tingkat yang ngeliatin kami dari luar kelas, yang parahnya lagi pa Yatman memfoto Yenny yang sudah berubah jadi hantu itu. Saat Yenny masuk kelas sontak teman2 dikelas pada berteriak. Hm drama penutupan yang menghebohkan.

Pra KKN
Sebelum KKN banyak rencana yang dibuat oleh teman2, seperti ingin jalan-jalan, atau photo namun seingatku tak ada rencana yang terlaksana. Karna melihat fakta bahwa setelah KKN pasti akan jarang bertemu. Semester sebelum KKN kebanyakan kuliah malam. Seperti semester 6 saja ada 2 makul yang kuliah malam yakni BM2 dan Micro Teaching. Aku merasakan suasana pertemanan yang berbeda akhir-akhir itu, mungkin karena sudah mendekatinya pintu perpisahan. Kelas Micro teaching sedikit mengasyikkan dan menegangkan. Harap-harap cemas deh menunggu komentar dari mr. Sarangan.

Pasca KKN
Setelah KKN kami sekelas mulai jarang bertemu karena sudah mulai jarangnya perkuliahan. Sebagian temanku mulai focus ingin menyelesaikan kuliah dengan serius mengurus skripsi. Sedangkan aku masih belum terfikir sampai sana, karena masih ada PPL dan beberapa makul yg aku perbaikin. Selain itu aku juga masih belum ngerti gimana skripsi itu beserta makul2 pendukungnya (research, statictic, dll). Yang paling parah lagi speakingku masih not so good lah, melihat presentasi pada skripsi harus English 100%. Aku masih perlu banyak belajar sebelum masuk kesana.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar